Wisata Keraton Kasunanan Surakarta


Wisata Keraton Kasunanan Surakarta
GERBANG MASUK KERATON KASUNANAN

TRAVELING KELUARGA - Siapa yang tak mengenal dengan Kota Surakarta, kota yang lebih terkenal dengan nama Kota Solo, sebuah kota di Jawa Tengah yang kaya akan warisan budayanya. Banyak peninggalan sejarah keraton yang masih tersimpan menjadi saksi kala berdirinya Keraton Surakarta. Nama Kota Surakarta sendiri adalah kota yang di bangun oleh Pakubuwana II pada tahun 1745 Masehi, riwayat dari kota ini tidak lepas dari sejarah Keraton Surakarta Hadiningrat yang merupakan penerus trah Kerajaan mataram Islam yang memang beberapa kali mengalami perpindahan tempat.

Adapun yang menjadi salah satu icon Kota Solo itu sendiri adalah masih adanya keberadaan sebuah keraton , yaitu Keraton Kasunanan Surakarta yang hingga saat ini masih bisa kita saksikan. Berbagai peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta masih bisa kita lihat yang berguna untuk pembelajaran betapa masih banyak peninggalan sejarah yang bisa kita gali untuk pembelajaran bagi anak cucu kita sekarang.

Menuju Keraton Surakarta yang terletak di Jl. Sindikoro yang masuk Kelurahan Baluwarti, apabila dilihat pada waktu siang harinya akan selalu tampak ramai oleh para penjaja souvenir, becak, serta andong ( kereta kuda) yang setiap saat lalu lalang mencari ataupun mengantarkan penumpang di sekitar keraton, di sini pengunjung juga bisa menjumpai mainan-mainan tradisional jaman dulu alias jadul yang masih di jual di pinggiran jalan menuju keraton.

Bagi pengunjung atau wisatawan bisa berkunjung  dan melihat-lihat Museum Keraton Kasunanan Surakarta yang dibuka pada setiap Hari Senin sampai Kamis jam 09.00 WIB-jam 14.00 WIB, dan khusus di hari Jum'at Museum Keraton Surakarta akan di tutup untuk umum.Sementara untuk Hari Sabtu dan Minggu dibuka dari jam 09.00 WIB-jam 15.00 WIB.

Untuk bisa melihat-lihat isi keraton, pengujung bisa membeli tiket yang dijual di loket-loket tempat penjualan tiket yang berada di sisi samping pintu masuk keraton. Adapun untuk tiket masuknya pengunjung tidak perlu merogoh kocek mahal-mahal, cukup dengan uang Rp.10.000 di hari biasa dan Rp. 15.000 di hari lebaran sudah bisa melihat-lihat peninggalan Keraton.

Bagi pengunjung  yang berkunjung di waktu pagi tepat di depan Gerbang Keraton Surakarta, akan  terlihat dua orang Abdi dalem keraton yang mengenakan pakaian tentara keraton lengkap dengan senjata pedangnya. Disini para pengunjung yang ingin berphoto bisa mengabadikannya yang tentu saja dengan membayar jasa photo di sana. Dengan membayar Rp. 30.000 atau tergantung berapa penawarannya, pengunjung bisa mendapatkan photo yang lumayan besar dan cantik.

Untuk menuju pintu museum, pengunjung diharuskan berjalan beberapa langkah menuju ke sana, menyusuri jalanan setapak yang kiri kanannya diapit oleh sebuah bangunan tembok keraton yang tebal dengan tingginya kira-kira 3 m serta  melewati banyak para penjaja souvenir dan mainan.

Sesampai ke dalam Keraton , sahabat travel akan di sambut oleh Abdi dalem kraton ( orang yang bekerja di dalam keraton ), untuk mengitari seputaran keraton sahabat travel bisa memakai jasa gued yang sudah tersedia apabila pengunjung menginginkannya untuk menemani sekedar jalan-jalan sekaligus mendengarkan cerita tentang mitos dan sejarah berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta secara rinci dan jelas, yang tentu saja dengan membayar uang untuk jasanya.

Secara umum di dalam Keraton Kasunanan Surakarta terbagi  menjadi dua bagian, di sebelah Barat dan di sebelah Timur. Di sebelah Barat pengunjung akan melihat beberapa bangunan utama keraton, dan di sebelah Timur nya bisa melihat beberapa koleksi peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta.

Untuk memasuki kawasan museum yang diberi nama Museum Suaka Budaya, pengunjung  sebelumnya akan di arahkan oleh abdi dalem  menuju bagian Barat keraton yaitu bagian bangunan utama  keraton.Dimana sebelum masuk ke sana, kita diharuskan terlebih dahulu untuk mentaati beberapa tata tertib di dalam keraton, salah satunya yaitu melepas alas kaki bila memakai sendal , tetapi apabila pengujung memakai sepatu diperbolehkan untuk mengenakannya, itulah peraturan yang diterapkan sebelum kita akan masuk ke dalam keraton untuk menghormatinya.

Memasuki bangunan Utama Keraton ,sahabat travel bisa melihat beberapa bangunan seperti :
  •  Sasana Sumewa Bangunan ini dahulu dipakai untuk Pasewakan Agung yaitu untuk pertemuan Raja dan bawahannya. Disini pengunjung masih bisa menyaksikan Dhampar Kencana ( Singgasana Raja ), tetapi sekarang di bagian ini pengunjung tidak boleh masuk ke area ini karena sudah diberi tanda atau larangan.
  • Kori Renteng
  • Kori Mangu 
  • Kori Brojonolo
  • Kamandungan Lor
  • Sri Maganti
  • Sasana Sewaka dll 


Wisata Keraton Kasunanan Surakarta
Berphose di depan salah satu kamar keraton





dibawah rindangnya pohon sawo kecik

Di samping Sasana Sewaka terhampar halaman yang luas dengan pasir putihnya yang ditumbuhi berjajar pohon sawo kecik yang tinggi , rapi serta rindang. Dahulu menurut cerita pasir putih yang berada di area halaman Keraton ini khusus didatangkan dari Pantai Laut Selatan Yogyakarta.

Setelah puas mengitari bangunan utama, pengunjung  bisa langsung mengunjungi ke Musium Suaka Budaya dan pengunjung sudah bisa diperkenankan untuk memakai alas kaki kembali.Di musium ini kita bisa menyaksikan barang-barang peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta yang sebagian masih tersimpan rapi yang bernilai sejarah tinggi.

Benda-benda bersejarah tersebut tersimpan dalam beberapa bagian ruangan panjang.Pada bagian bangunan ini pengunjung bisa menyaksikan deretan photo Raja-Raja yang dulu pernah memerintah di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, photo kerabat keraton serta mahkota kebesaran Pakubuwono X, kursi kebesaran yang pernah dipakai pejabat keraton.

Di bagian ruangan lain terdapat patung kuda sebagai penggambaran kendaraan yang dipakai keluarga keraton jaman dulu, juga ada ruangan diorama yang menggambarkan kesenian  tradisional rakyat Surakarta seperti klenengan serta jaran kepang, juga ada berbagai kesenian topeng yang di gunakan sebagai perlengkapan untuk menari topeng, singgasana pengantin dengan relief  di dinding yang menceritakan prosesi adat pernikahan di Keraton Kasunanan Surakarta.

Berlanjut ke ruangan lain pengunjung bisa menyaksikan  berbagai senjata perang yang di pakai pada masa kerajaan dahulu seperti panah, tombak, pedang, kujang dll.






Di sisi bagian samping bangunan yang lain dipamerkan sebuah patung Rojomolo. Patung Rojomolo adalah sebuah patung kepala raksasa penguasa laut yang dipasang sebagai hiasan perahu yang digunakan pada masa  Pakubuwono IV. Di ruangan ini terdapat juga sebuah dayung  kayu panjang dan besar yang dipakai bekas kapal pada jaman dahulu.

Di ruangan yang sama kita juga masih bisa menyaksikan peninggalan kereta kuda yang dipakai untuk transportasi oleh Raja-raja Kasunanan Surakarta  pada masa itu, sebagian kereta masih terawat dengan baik namun sebagian kereta ada yang sudah usang atau rusak.




Berlanjut ke ruangan lain yang memamerkan bebagai peralatan rumah tangga yang terbuat dari keramik serta porselin peninggalan dari Tiongkok kuno.Di ruangan yang sama terdapat berbagai macam alat-alat untuk memasak seperti kukusan, dandang,enthong ( sendok nasi ) juga ada lesung beserta alu yang dipakai untuk menumbuk padi.Adapun di ujung ruangan terdapat diorama yang menggambarka peperangan Pangeran Diponegoro pada masa itu.

Pada umumnya posisi bangunan satu dengan bangunan lainnya di dalam Keraton Kasunanan Surakarta merupakan bangunan yang berseberangan atau berjajar yang membentuk  posisi bangunan yang letaknya melingkar, dan di tengah bangunan musium terdapat sebuah taman.

Di sekitar area musium terdapat beberapa patung bergaya eropa . Selain itu juga terdapat sebuah kayu jati besar yang dinamakan Kyai Dhanalaya dimana kayu ini adalah sebagian kayu yang tersisa pada waktu membangun kembali Keraton Kasunanan Surakarta sewaktu terjadinya kebakaran keraton dahulu.

Di dalam taman  juga terdapat sumber mata air yang terletak di bawah pohon beringin yang rindang. Konon menurut cerita mata air inilah tempat awal mulanya di bangun Keraton, atau di sebut juga dengan sumur tiban. Dan sumber dari mata air ini lah yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Keraton.

Pengunjung bisa menggunakan sumber air ini  untuk sekedar mencuci muka atau bisa juga digunakan untuk minum, karena rasanya yang segar dan jernih. Pengunjung akan dilayani oleh abdi dalem yang memang berada di situ.

Sangat bermanfaat sekali bila Sahabat Travel ketika datang ke Solo untuk menyempatkan berkunjung bersama keluarga, karena di Musium Kasunanan Surakarta menyimpan peninggalan  sejarah yang mempunyai nilai-nilai luhur yang kental dengan mitos, serta nilai sejarah dan  budayanya.

Sugeng Rawuh Wonten Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wisata Keraton Kasunanan Surakarta"

Post a Comment